Saturday, April 8, 2017

Pentingnya Air Bersih

Pentingnya Air Bersih

Salah satu kebutuhan penting akan kesehatan lingkungan adalah masalah air bersih, persampahan dan sanitasi. Kebutuhan akan air bersih, pengelolaan sampah yang setiap hari diproduksi oleh masyarakat serta pembuangan air limbah yang langsung dialirkan pada saluran/sungai. Hal tersebut menyebabkan pandangkalan saluran/sungai, tersumbatnya saluran/sungai karena sampah. Pada saat musim penghujan selalu terjadi banjir dan menimbulkan penyakit.

Masalah air bersih merupakan hal yang paling fatal bagi kehidupan kita. Dimana setiap hari kita membutuhkan air bersih untuk minum, memasak, mandi, mencuci dan sebagainya. Dengan air yang bersih tentunya membuat kita terhindar dari penyakit. Kalau kita tahu, saat ini masalah air bersih merupakan barang yang langka di negeri tercinta kita ini, apalagi di kota-kota besar seperti Jakarta, air bersih merupakan barang yang mahal dan sering diperjualbelikan. Tidak seperti halnya beberapa puluh tahun yang lalu, saat itu air bersih mudah diperoleh dan selalu berlimpah mengalir di setiap sudut tanah negeri kita ini, karena pada waktu itu belum banyak terjadi polusi air dan udara. Dari rasa dan warnanya pun saat ini berbeda tidak sealami dulu dikarenakan oleh polusi tersebut.

Penyebab terjadinya pencemaran lingkungan sebagian besar disebabkan oleh tangan manusia. Pencemaran air dan tanah adalah pencemaran yang terjadi di perairan seperti sungai, kali, danau, laut, air tanah, dan sebagainya. Sedangkan pencemaran tanah adalah pencemaran yang terjadi di darat baik di kota maupun di desa.

Alam memiliki kemampuan untuk mengembalikan kondisi air yang telah tercemar dengan proses pemurnian atau purifikasi alami dengan jalan pemurnian tanah, pasir, bebatuan dan mikro organisme yang ada di alam sekitar kita.

Jumlah pencemaran yang sangat masal oleh manusia membuat alam tidak mampu mengembalikan kondisi ke seperti semula. Alam menjadi kehilangan kemampuan untuk memurnikan pencemaran yang terjadi. Sampah dan zat seperti plastik, DDT, deterjen dan sebagainya yang tidak ramah lingkungan akan semakin memperparah kondisi pengrusakan alam yang kian hari kian bertambah parah.

KONTROVERSI AIR BERSIH

Walaupun air meliputi 70% permukaan bumi dengan jumlah kira-kira 1,4 ribu juta kilometer kubik, namun hanya sebagian kecil saja dari jumlah ini yang dapat benar-benar dimanfaatkan, yaitu kira-kira hanya 0,003%. Sebagian besar air, kira-kira 97%, ada dalam samudera atau laut, dan kadar garamnya terlalu tinggi untuk kebanyakan keperluan. Dari 3% sisanya yang ada, hampir semuanya, kira-kira 87 persennya,tersimpan dalam lapisan kutub atau sangat dalam di bawah tanah.

Keributan masalah air bersih bisa terjadi dalam suatu negara, kawasan, ataupun berdampak ke benua luas karena penggunaan air secara bersama-sama. Di Afrika, misalnya, lebih dari 57 sungai besar atau lembah danau digunakan bersama oleh dua negara atau lebih; Sungai Nil oleh sembilan, dan Sungai Niger oleh 10 negara. Sedangkan di seluruh dunia, lebih dari 200 sungai, yang meliputi lebih dari separo permukaan bumi, digunakan bersama oleh dua negara atau lebih. Selain itu, banyak lapisan sumber air bawah tanah membentang melintasi batas-batas negara, dan penyedotan oleh suatu negara dapat menyebabkan ketegangan politik dengan negara tetangganya.

Di seluruh dunia, kira-kira 20 negara, hampir semuanya di kawasan negara berkembang, memiliki sumber air yang dapat diperbarui hanya di bawah 1.000 meter kubik untuk setiap orang, suatu tingkat yang biasanya dianggap kendala yang sangat mengkhawatirkan bagi pembangunan, dan 18 negara lainnya memiliki di bawah 2.000 meter kubik untuk tiap orang.

Penduduk dunia yang pada 2006 berjumlah 5,3 miliar diperkirakan akan meningkat menjadi 8,5 miliar pada tahun 2025 akan didera oleh ketersediaan air bersih. Laju angka kelahiran yang tertinggi justru terjadi tepat di daerah yang sumber-sumber airnya mengalami tekanan paling berat, yaitu di negara-negara berkembang.

AIR KOTOR BUNUH LEBIH BANYAK ORANG DIBANDINGKAN PERANG

Perserikatan Bangsa-Bangsa mengungkapkan lebih banyak orang yang mati disebabkan oleh air yang tercemar setiap tahunnya dibandingkan akibat segala bentuk kekerasan, termasuk perang.

Dalam laporan PBB yang menyoroti kebutuhan air bersih, Senin waktu setempat, bertepatan dengan peringatan Hari Air Se-dunia, menyebutkan sekitar 2 miliar ton air limbah -termasuk pupuk limpasan, kotoran dan limbah industri- keluar setiap harinya. Limbah bahan bakar menjadi penyebab utama penyebaran penyakit dan kerusakan ekosistem.

UNEP, Badan Lingkungan Hidup PBB melaporkan sebanyak 3,7 persen dari semua kematian di dunia disebabkan oleh penyakit yang berkaitan dengan air. Jutaan kematian manusia disebabkan oleh air tercemar.

Lebih dari setengah tempat tidur pasien di seluruh rumah sakit di dunia diisi oleh orang-orang yang menderita penyakit yang berkaitan dengan air. “Jika kita tidak dapat mengelola limbah, maka berarti akan lebih banyak lagi orang yang meninggal akibat penyakit yang ditularkan melalui air kotor,” kata Direktur Eksekutif UNEP dan Wakil Sekretaris Jenderal PBB, Achim Steiner. Menurut laporan itu, setidaknya dibutuhkan sebanyak tiga liter air untuk memproduksi satu liter air mineral. Produk air kemasan yang konsumsi di Amerika Serikat membutuhkan sekitar 17 juta barel air bersih per tahun. UNEP menilai peningkatan pengelolaan air limbah di Eropa telah menghasilkan perbaikan lingkungan yang signifikan di benua itu. Namun, zona mati di laut masih tersebar di seluruh dunia. Zona mati adalah daerah yang kekurangan oksigen yang disebabkan oleh pencemaran. ”Jika dunia internasional ingin mengembangkan kebersihan air agar manusia dapat bertahan hidup di planet ini yang sekarang dihuni 6 miliar manusia dan akan menjadi 9 miliar pada 2050, maka kita secara bersama-sama perlu lebih pintar dan cerdas bagaimana mengelola sampah, termasuk air limbah,” kata Steiner.

Wednesday, April 5, 2017

Ciri-ciri kualitas air tanah yang baik

Ciri-ciri Kualitas Air Tanah yang Baik

Air Tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan atmosfer tanah atau terletak diatasan batuan kedap air dibawah lapisan tanah. Air tanah merupakan salah satu sumber air bersih yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, karena memiliki kualitas air yang layak untuk di konsumsi. Bahkan di beberapa tempat, ketergantungan masyarakat terhadap pasokan air tanah mencapai 70 persen.

Karena sangat tergantungnya masyarakat terhadap air tanah, seringkali saat iklim di Indonesia mengalami musim kemarau banyak sumur kering sehingga kesulitan mendapatkan pasokan air bersih dan terpaksa kembali menggunakan sumber air lain, umumnya mereka sudah menyiapkan cadangan air bersih untuk konsumsi, sedangkan untuk keperluan MCK menggunakan air sungai.

Sebenarnya sangat mudah untuk menentukan atau membedakan kualitas air tanah apakah layak atau tidak. Pertama dengan melihat fisiknya secara langsung dan yang kedua dengan melakukan pemeriksaan terhadap unsur apa saja yang terkandung didalamnya. Penyuluhan tentang tanda air tanah yang baik perlu ditingkatkan supaya masyarakat dapat semakin mudah mengenali kualitasnya.

Berikut adalah Ciri-ciri air tanah yang baik bagi lingkungan :

1. Air Harus Jernih atau Tidak Keruh

Ini menjadi indikator pertama yang paling mudah untuk dibedakan. Jika jenis-jenis air tanah yang keruh maka dapat dipastikan tidaklah bersih, yang sering terjadi adalah air tanah yang berwarna kecoklatan biasanya mengandung Lumpur. Penyebabnya adalah air tanah yang sudah dangkal akibat musim kemarau ataupun sudah tercampur lumpur saat musim hujan, dan ini terjadi pada sumur bor. Perlu diketahui sebelumnya, air yang bening belum tentu bersih namun setidaknya benih atau tidaknya air bisa dijadikan langkah pertama untuk menilai kualitas air tanah sebelum langkah berikutnya.

2. Tidak Berwarna 

Sebenarnya hampir sama dengan penjelasan diatas, hanya saja ini kualitas nya lebih parah, misalnya berwarna kuning sehingga jarum atau batu sekalipun ketika dimasukan kedalam air tersebut tidak akan terlihat lagi dari atas. Warna air tanah tergantung dari unsur yang terkandung didalamnya. Jadi jika kondisi air tanah berwarna maka sudah pasti tidak layak untuk digunakan.

3. Rasanya Tawar

Untuk menguji kualitas air tanah sebelum digunakan memang harus di lakukan pengujian secara manual yakni dengan mencicipi sampel air tanah tersebut. Air tanah yang baik tidak memiliki rasa apapun, ketika diminum terasa tawar. Penyebab tawarnya rasa air tanah tersebut dikarenakan tidak adanya unsur apapun didalamnya. Kondisi air seperti inilah yang disebut air tanah yang layak dan murni.

4. Derajat Keasaman(PH) Netral

Untuk mengukur tingkat keasaman suatu air tanah bisa menggunakan PH tester , dilakukan kalau air memang jernih dan tidak berwarna, namun jika memiliki PH diluar batas normal maka tidak cocok digunakan untuk konsumsi. Air tanah yang baik haruslah memiliki PH berkisar antara 6.8 hingga 7.2 untuk rentang sempit, atau 6.5 hingga 7.5 untuk rentang yang lebih lebar. Jika air tanah terlalu asam tidak hanya berbahaya jika diminum manusia bahkan tak cocok diberikan kepada ternak.

5. Tidak Mengandung Zat Kimia Berbahaya

Air tanah yang berasal dari ruang publik untuk kehidupan yang jauh dari industri atau daerah perkotaan tentu memiliki kualitas yang lebih baik jika dibandingkan dengan air tanah yang berada didekat pusat industri, karena hasil buangan limbah pabrik dapat saja mencemari air tanah, terlebih air tanah dangkal. Zat yang sering ditemukan pada air seperti Arsen, Timah, Merkuri, senyawa sulfida, amoniak dan lainnya.

6. Tingkat Kesadahan Rendah

Cara paling mudah untuk mengetahui air dengan kesadahan tinggi yaitu sabun atau deterjen ketika digunakan untuk mencuci sukar berbusa. Kesadahan air dikaitkan dengan kandungan ion Kalsium (Ca) dan Magnesium (Mg), selain itu terdapat pula kandungan unsur Mangan (Mn) dan Besi (Fe) sehingga menimbulkan bau anyir dan berbau kurang sedap. Air dengan kesadahan tinggi terutama yang kandungan Besi tinggi dapat menyebabkan timbulnya noda kecoklatan pada pakaian sehabis dicuci.

7. Tidak Mengandung Bakteri Bebahaya

Seperti E Coli yang sering ditemukan pada air yang berada didekat septic tank dan saluran pembuangan kotoran lainnya dengan adanya fungsi air hujan dapat mengkikis E coli yang biasanya berada di tempat lingkungan air. Jika air tanah mengandung banyak bakteri maka dapat menimbulkan berbagai macam penyakit seperti diare dan penyakit yang berhubungan dengan limfa dan sistem percernaan. Tidak hanya itu, penyakit berat seperti Typus, Hepatitis dan Kolera pun akan mudah menyerang manusia.

https://www.facebook.com/TorenTangkiAir77/